Rabu, 09 Mei 2018

RENUNGAN WAKTU TAHAJUD | MCM GEMILANG

SEPERTIGA TERAKHIR WAKTU TAHAJUD


Assalamualaikum.wr.wb,

ALLAH BERSAMA KITA

 Goa Tsur itu sempit seakan tak punya ruang untuk engkau bisa merenggangkan otot-ototmu. Gelap, jika kau melihatnya, kau takkan percaya bahwa dulu ia pernah jadi persinggahan dua tokoh spiritual sepanjang sejarah manusia, 3 hari lamanya.

Rasulullah ﷺ dan sahabatnya, Abu Bakar Ash Shiddiq. Keduanya bertolak dari Makkah menuju negeri Madinah. Namun kafir Quraisy tak membiarkannya. Diumumkanlah oleh pembesar Quraisy, “siapa yang bisa membawa Muhammad kembali ke Makkah, hidup atau mati, maka baginya 100 ekor unta!”

“Kala itu, ketika Aku dan Rasulullah ﷺ di Goa Tsur”, tutur Abu Bakar sebagaimana diriwayatkan oleh Anas bin Malik, “kaki-kaki orang musyrikin sungguh berada di atas kepala kami. Maka aku bilang pada Rasulullah; kalau mereka mengangkat kaki, kita pasti akan terlihat.”

Saat-saat mencekam antara hidup dan mati. Bayangkan, dua manusia hebat itu dikejar oleh puluhan pemburu berpengalaman dan pembunuh bayaran, belum lagi penunggang kuda tangguh dan ahli pencari jejak terbaik di Makkah.

Namun, jika kamu disana, kamu seketika akan menjadi manusia paling tenang.

Ya, paling tenang, ketika jiwamu berdesir mendengar suara indah baginda Rasulullah ﷺ berbisik padamu,
“Wahai Abu Bakr, apa pendapatmu tentang dua orang (Rasul dan Abu Bakar), kemudian Allah hadir menjadi yang ketiga?”

Lagi-lagi suara Agung itu berbisik tepat di hadapanmu, sembari yakin dan sama sekali tak ada guratan ketakutan,
"…jangan bersedih sesungguhnya Allah bersama kita.”
(QS At Taubah 40)

Allah menutup kisah Rasul dan Abu Bakar di Goa Tsur dengan firman-Nya, 
“Maka Allah menurunkan ketenangan kepadanya (Muhammad) dan membantu dengan bala tentara (malaikat-malaikat) yang tidak terlihat olehmu, dan Dia menjadikan seruan orang-orang kafir itu rendah. Dan firman Allah itulah yang tinggi. Allah Maha perkasa, Maha bijaksana.”

Kita, diajak berpikir tentang; betapa Mahabesar Allah yang skenario-Nya selalu istimewa. Allah ingin kamu tahu, bahwa jika dunia berkumpul untuk menghabisimu, sungguh itu takkan mengkhawatirkanmu selagi akidahmu yakin. “Jangan bersedih, sungguh Allah bersama kita.”

Jangan bersedih. Hidupmu sedang tak mulus, hubunganmu dengan orang-orang yang kau cinta sedang pupus, cita-citamu tak kunjung lulus. Ketika masalah demi masalah menghantammu, “jangan bersedih, Allah bersama kita.”

Ya Allah
Bimbinglah kami untuk senantiasa Yakin dan Sabar dalam Ketaatan kepadaMu

Untuk medapatkan KeridhoanMu yang Sempurna

Aamiin
Aamiin
Aamiin ya Rabbal 'alamin

Semoga keyakinan kita penuh istiqomah,Allah melindungi orang-orang beriman dan selalu bersama.Walhamdulillah

Sumber :keluarga Besar Cadassari Banten