Jumat, 06 April 2018

SILATURAHIM | MCM GEMILANG

Dari Jubair bin Muth‘im Radiyallahu anhu ia berkata: Rasulullah Sallallahu Alayhi Wasallam bersabda: “Tidak akan masuk surga orang yang memutus silaturahim.” (Muttafaqun ‘alaih).

وَعَنْ جُبَيْرِ بْنِ مُطْعِمٍ رضي الله عنه قالَ: قَالَ رَسُوْلُ اللَّه صلى الله عليه و سلم : “لاَ يَدْخُلُ الْجَنَّةَ قَاطِعٌ” يَعْنِي: قَاطِعَ رَحِمٍ. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ.

Hadits ini merupakan ancaman bagi orang yang memutuskan silaturahim yaitu tidak masuk surga.

Ini menunjukkan bahwasanya permasalahan adab atau akhlak adalah permasalahan yang penting.

Sebagaimana pada pembahasan yang lalu tentang keutamaan menyambung silaturahim yang diantaranya adalah bisa menyebabkan masuk surga sebagaimana yang Allāh sebutkan dalam surat Ar Ra’d.

Sebaliknya, Allāh juga menjelaskan bahwa memutuskan silaturahim merupakan salah satu sebab masuknya orang ke dalam neraka jahannam.

Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfiman:

وَٱلَّذِينَ يَنقُضُونَ عَهْدَ ٱللَّهِ مِنۢ بَعْدِ مِيثَٰقِهِۦ وَيَقْطَعُونَ مَآ أَمَرَ ٱللَّهُ بِهِۦٓ أَن يُوصَلَ وَيُفْسِدُونَ فِى ٱلْأَرْضِ ۙ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمُ ٱللَّعْنَةُ وَلَهُمْ سُوٓءُ ٱلدَّارِ

“Orang-orang yang merusak janji Allāh setelah diikrarkan dengan teguh dan memutuskan apa-apa yang Allāh perintahkan supaya dihubungkan dan mengadakan kerusakan di bumi, orang-orang itulah yang memperoleh kutukan dan bagi mereka tempat kediaman yang buruk (Jahannam).” (QS: Ar-Ra’d Ayat: 25)

Ini jelas ancaman, diantara yang menyebabkan mendapat laknat dan masuk neraka jahannam adalah memutuskan tali silaturahim.

Demikan juga Allāh Subhanahu wa Ta’ala berfiman:

فَهَلْ عَسَيْتُمْ إِن تَوَلَّيْتُمْ أَن تُفْسِدُوا۟ فِى ٱلْأَرْضِ وَتُقَطِّعُوٓا۟ أَرْحَامَكُمْ

“Maka apakah kiranya jika kamu berkuasa kamu akan membuat kerusakan di muka bumi dan memutuskan hubungan kekeluargaan?” (QS: Muhammad Ayat: 22)

أُو۟لَٰٓئِكَ ٱلَّذِينَ لَعَنَهُمُ ٱللَّهُ فَأَصَمَّهُمْ وَأَعْمَىٰٓ أَبْصَٰرَهُمْ

Mereka itulah orang-orang yang dilaknati Allāh dan ditulikan-Nya telinga mereka dan dibutakan-Nya penglihatan mereka. (QS: Muhammad Ayat: 23)

Ini ancaman yang keras juga, bahwasannya orang yang memutuskan silaturahim akan dilaknat oleh Allāh dan dibutakan penglihatan mereka dan dibuat telinga mereka menjadi tuli sehingga tidak bermanfaat bagi mereka ayat-ayat Allāh  Subhanahu wa Ta’ala.

Ikhwan dan akhwat yang dirahmati oleh Allāh  Subhanahu wa Ta’ala,

Tingkatan Derajat menyambung silaturahim
Tingkatan yang pertama adalah tingkatan yang paling afdhol, yang paling mulia, yaitu menyambung tali silaturahim terhadap kerabat yang memutuskan silaturahim.

Dalam hadits Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

لَيْسَ الْوَاصِلُ بِالْمُكَافِئِ وَلَكِنَّ الْوَاصِلَ الَّذِي إِذَا قُطِعَتْ رَحِمُهُ وَصَلَهَا

“Bukanlah penyambung silaturahmi adalah yang hanya menyambung kalau dibaikin, akan tetapi penyambung silaturahmi adalah yang tetap menyambung meskipun silaturahminya diputuskan (oleh kerabatnya).” (HR Al-Bukhari)

Artinya, penyambung silaturahim yang sesungguhnya yaitu jika diputuskan silatrurami dia tetap menyambungnya.

Dalam Sahih Muslim dari hadits Abu Hurairah radhiallahu ‘anhu,  ada seorang lelaki berkata kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Ya Rasulullah, sesungguhnya aku mempunyai kerabat, aku menyambung silaturahim kepada mereka namun mereka mumutuskan silaturahim kepadaku. Aku berbuat baik kepada mereka namun mereka berbuat buruk kepadaku. Aku bersabar dengan mereka sementara mereka berbuat kejahilan kepadaku yaitu dengan mengucapkan kata-kata yang bururk.”

Maka kata Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“Kalau engkau benar sebagaimana yang engkau katakan maka seakan-akan engkau memasukkan debu yang panas dimulut-mulut mereka dan senantiasa ada penolong dari Alllah bersamamu atas mereka selama engkau dalam kondisi demikian.”

Yaitu, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menjelaskan kalau dalam kondisi demikian, maka sesungguhnya engkau menghinakan mereka, seakan-akan engkau masukkan debu yang  panas ke mulut mereka, karena mereka berusaha berbuat buruk dan engkau terus membalas dengan kebaikkan.

Ini adalah tingkat silaturahim yang tertinggi, karena menyambung silaturahim bukan untuk mendapatkan balasan kebaikkan dari kerabat tetapi karena Allāh Subhanhu wa Ta’ala dan berharap surga.

Tingkatan kedua adalah menyambung silaturahim jika kerabat berbuat baik sedangkan jika kerabat tidak berbuat baik maka dibalas dengan tidak baik juga.

Adapun tingkatan yang ketiga adalah tingkatan yang buruk dan haram yang menyebabkan masuk neraka yaitu memutus silaturahim, tidak menyambung silaturahim, cuek kepada kerabat, tidak menghubungi mereka, tidak berbuat baik kepada mereka bahkan berbuat kasar.

Maka ia telah melakukan perbuatan yang terancam dengan neraka jahannam.

Semoga Allāh menjadikan kita termasuk orang-orang yang menyambung silaturahim dan menjadikan kita orang yang bersabar seandainya ada kerabat yang berbuat buruk kepada kita.

Semoga Allāh Subhanahu wa Ta’ala memasukkan kita semua kedalam surga.

sumber:MTPR-KP3A-RLA "Majelis Taklim Produk RAKYAT - Komunitas Pengkajian  Penghayat Dan Pengamal Al-Qur'an "Rahmatan Lil Alamiin"

Rabu, 04 April 2018

CATATAN PROF BJ HABIBI | MCM GEMILANG

CATATAN PROF BJ HABIBI


#Ada yang memiliki kecukupan harta dan benda, tapi dia diberi sakit yang parah,
#Ada yang memiliki istri yang cantik, tapi dia diberi rumah tangga yang setiap hari cek-cok,
#Ada yang suami-istri keluarganya lengkap diberi anak yang lucu-lucu dan sehat, tapi keluarganya,ayah-ibu, adik-kakaknya berantakan,
#Ada yang memiliki pasangan penyabar dan penyayang, tapi dia masih merindukan momongan,
#Ada yang memiliki suami tampan dan karier yang mapan, Tapi dia juga sering merasakan perangai suaminya yang kasar dan kurang perhatian,
#Ada yang memiliki semuanya hampir sempurna, tapi dia tidak mendapat kesolehan dan merasakan manis-nya ibadah,
#Maka yakinlah bahwa setiap orang yang memiliki kelebihan pasti ia juga memiliki kekurangan,Tidak ada yang sempurna.
#Belum tentu semua yang terlihat indah serta manis diluarnya, seperti itu juga di dalamnya,
#Andai saja kita dapat mengetahuinya, pasti kita akan banyak bersyukur kepada Allah yang telah menjadikan diri kita 
seperti ini tanpa melirik dan mengharapkan kehidupan orang lain yang kita idam-idamkan.
#Boleh jadi, ketika kita mengetahui keadaan yang sebenarnya, kita akan berdoa kepada Allah agar jangan diberi ujian yang sama seperti diri dia.
#Jadi sekali lagi tidak perlu iri dengan kehidupan orang lain, karena apa yang sekarang kita jalani itu adalah rezeki yang terbaik dan ternikmat yang Allah anugerahkan kepada kita,
#Banyak hal yang baik dalam diri setiap manusia, namun kadang kita lupa mensyukuri nikmat itu,
#Maka banyaklah bersyukur atas keadaan mu yang sekarang ini, Karena jika Allah menghendaki maka semua juga akan berubah.
Semoga Allah senantiasa menolong kita untuk bisa menjadi hamba-hambaNya yang banyak bersyukur.Aamiin.
________________
Wassalam,

*Habibie*

LINK :

http://antaranews.id/2018/03/26/tulisan-prof-dr-bj-habibie-_/

Selasa, 03 April 2018

MATEMATIKA KEHIDUPAN | MCM GEMILANG

MATEMATIKA KEHIDUPAN

          Dosa Jangan di    (+ )
       Amal Jangan di   ( - )
       Cinta Jangan di   ( : )
       Hidup hanya   1  ( X )

    Gugur Bunga karena Layu..
    Gugur Iman karena Nafsu.. 
    Gugur Cinta karena Cemburu..


Tertawa karena Bahagia
Menangis karena Derita

Bertobat karena Dosa
Beribadah karena Iman


Hidup tanpa Cinta Pasti Hampa
Hidup gila Harta Pasti Celaka
Hidup penuh Dosa Akan Binasa
Hidup Bersyukur Akan Bahagia

Hiduplah tiap hari seperti Matematika:
1. Mengalikan (x)
     keGembiraan  
2. Mengurangi (-) 
     keSedihan
3. Menambahkan (+) 
     Semangat
4. Membagi ( : ) 
     keBahagiaan
5. Meng-kuadratkan
     Kasih Sayang
     antar sesama

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
   1. Waktu   
   2. Ucapan 
   3. Kesempatan     
Jagalah itu, jangan sampai menyesal karenanya...

Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
 1. Amarah   
 2. Keangkuhan  
 3. Dendam  
Hindarilah ia selalu..

Ada 3 hal yang tidak boleh hilang
    1. Harapan  
    2. Keikhlasan   
    3. Kejujuran   
Peliharalah ketiganya..

Ada 3 hal yang paling berharga
    1. Kasih Sayang 
    2. Cinta     
    3. Kebaikan  
Pupuklah itu semua..

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti
  1. Kekayaan  
  2. Kejayaan 
  3. Mimpi     
Jangan terobsesi karenanya..

Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang
   1. Komitmen          
   2. Ketulusan          
   3. Kerja Keras        
Upayakanlah sekuatnya..

Ada 3 hal yang membuat kita sukses
    1. Tekad          
    2. Kemauan         
    3. Fokus
Usahakan dengan sungguh-sungguh..

Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu
    1. Rejeki         
    2. Umur 
    3. Jodoh     
Semuanya itu diatur oleh Allah.

TAPI, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI
1. Tua     
2. Sakit    
3. Kematian  
Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya...

SEMOGA BERMANFAAT

Senin, 02 April 2018

BELAJAR MEMAHAMI KEHIDUPAN | MCM GEMILANG

BELAJAR MEMAHAMI KEHIDUPAN

Ketika GELAP baru tersadarkan apa arti dari TERANG

Ketika KEKERINGAN baru tersadarkan betapa berartinya AIR

Ketika KEHILANGAN baru tersadarkan arti dari MEMILIKI

KETIKA BERTENGKAR baru tersadarkan arti dari PERSAHABATAN

Ketika BERPISAH baru tersadarkan arti dari KEBERSAMAAN

Ketika sakit baru tersadarkan arti dari indahnya KESEHATAN

Sungguh disayangkan KESADARAN itu selalu datang Terlambat

Bukan kejadian yang membuat kita SEDIH atau BAHAGIA tetapi saat harus MEMILIH diantara keduanya

Kemarin sudah TIADA, esok belumlah TIBA kita hanya punya 1 hari, yaitu HARI ini maka jangan lewatkan hari ini tanpa berbuat baik kepada sesama

Jangan sesali yang telah berlalu, itu perbuatan sia-sia

Tidak mungkin akan timbul Kebahagiaan diatas penderitaan orang lain

Syukuri apa yang telah dimiliki,agar kebahagiaan selalu berada disisi kita

Jangan cari kesempurnaan,tetapi sempurnakanlah yang telah ada

Dalam kehidupan NYATA kadang kita suka mempermasalahkan hal yang KECIL, yang tidak PENTING sehingga akhirnya merusak NILAI yang BESAR

Persahabatan yang INDAH selama puluhan tahun BERUBAH menjadi permusuhan yang HEBAT, karena SEPATAH kata PEDAS yang tidak DISENGAJA

Keluarga yang RUKUN dan HARMONIS pun bisa HANCUR hanya karena perdebatan KECIL yang tidak PENTING

Yang REMEH kerap dipermasalahkan, tetapi yang lebih PENTING dan berharga LUPA dan TERABAIKAN

Seribu KEBAIKAN sering tidak BERARTI, TAPI SETITIK kekurangan DIINGAT seumur hidup

Mari belajar MENERIMA kekurangan apapun yang ada dalam kehidupan kita

Bukankah tak ada yang SEMPURNA didunia ini..?

SEHATI bukan karena MEMBERI,tetapi sehati karena saling MEMAHAMI

BETAH bukan karena MEWAH, tetapi betah karena saling MENGALAH

BERSAMA bukan karena HARTA DUNIA, tetapi bersama karena SALING MENGISI

INDAH bukan karena selalu MUDAH, tetapi INDAH karena dihadapi bersama disetiap KESUSAHAN..

Semoga kejadian-kejadian yang kita alami menjadikan kita paham
tentang arti kehidupan,menjadikan kita jadi orang baik,sabar dan
tawakal.

Sabtu, 31 Maret 2018

DOA MENGAWALI HARI | MCM GEMILANG

DOA MENGAWALI HARI

السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ
 وَبَرَكَاتُهُ
بِسْــــــــــــــمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْـــــم

Astaghfirullaahal adzim... 3X

Yaa ALLAH ... Yaa QOOBIDH
Bila hari ini masih menjadi bagian hidup kami..
Berikanlah kemudahan dan kelancaran untuk menjalaninya.

Yaa ALLAH ... Yaa BASHIIR
Bila kelopak mata kami masih dapat terbuka ...
Bimbinglah penglihatan kami untuk senantiasa melihat kebaikan dan kebenaran 

Yaa ALLAH ... Yaa HAQQU
Bila mulut kami masih diizinkan berucap ...
Tuntunlah agar kami senantiasa mengatakan kejujuran dan berdzikir atas-Mu 

Yaa ALLAH ... Yaa QOYYUUM
Bila kaki kami masih diberi kemampuan untuk melangkah ...👣
Hantarkanlah kami ke tempat-tempat yang baik. Tempat - tempat yang membawa maghfiroh untuk kami 

Yaa ALLAH ... Yaa MUQTADIR.
Bila tangan kami masih dapat digerakkan ...
Gerakkanlah untuk memberikan kebaikan dan menolong bagi orang-orang yang dalam kesulitan. Serta bermanfaat dalam berbuat kebajikan* 

Yaa ALLAH ... Yaa MUQIIT
Bila matahari masih diperkenankan bagi tubuh kami ...
Sempurnakanlah cahayanya di pagi ini untuk menyinari seluruh tubuh kami. 
Berikanlah kami kekuatan yang istiqomah dan tawaddu dalam menyempurnakan ibadah kami padaMu.

Yaa ALLAH ... Yaa QUDDUUS
Bila udara masih menjadi bagian bagi nafas kami ...
Lapangkanlah rongga dada kami untuk menerimanya. 
Buanglah seluruh energi negatif dalam setiap helaan nafas kami.

Yaa ALLAH ... Yaa ROZZAAQ
Bila dari rezeki yang diturunkan di muka bumi ini masih ada bagian haq kami ...
Datangkanlah dalam jumlah banyak & berkah yang halal dan thoyyib dari segala arah.
Agar kami  dapat memberi manfa'at bagi orang-orang yang membutuhkan pertolongan. Memberikan kebahagiaan di setiap langkah kami.

Ya ALLAH ... Yaa MUHAIMIIN.
Angkat dan hilangkanlah segala penyakit keluarga, sahabat, kerabat kami semua, gantikanlah dengan sehat wal afiat. 
Jadikanlah mereka keluarga yang rukun penuh dgn kasih sayang & kedamaian serta lanjutkanlah usianya hanya untuk ibadah kepada-MU.

Yaa ALLAH ... Yaa RAHMAN Yaa RAHIIM.
Dengan segala yang telah diperlihatkan pada kami untuk dijadikan sebagai pelajaran bagi hidup kami.
Karuniakanlah kami, semenjak pagi hari ini sampai hari-hari selanjutnya dengan Limpahan Nikmat dan Kasih Sayang-MU.

 آمِّيْنَ آمِّيْنَ آمِّيْنَ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ


و السلام عليكم ورحمة الله وبر كاته

Jumat, 30 Maret 2018

NASIHAT IMAM AL GHAZALI TENTANG UMUR DAN WAKTU | MCM GEMILANG

NASIHAT IMAM AL GHAZALI TENTANG UMUR DAN WAKTU

DALAM banyak riwayat hadits disebutkan usia umat Nabi Muhammad Shallallahu ‘Alaihi Wassallam tidak lama.Berkisar sekitar 60-70 tahun.

Itu pun sudah tua: rambut mulai memutih, gigi mulai habis, pendengaran perlahan berkurang, dan tenaga mulai melemah.

Berbeda dengan usia umat Nabi sebelumnya yang panjang. Karena sedikitnya tempo usia umat Nabi Muhammad itu, maka harus dimanfaatkan sebaik-baiknya untuk memuliakan diri dengan ilmu dan ibadah.*

Diriwayatkan oleh Abu Hurairah r.a, Nabi Muhammad Shallallhu ‘Alaihi Wassallam berkata: “Umur umatku antara 60 dan 70 tahun, sedikit dari mereka yang melampauinya.”
 (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Karenanya jika tidak dimanfaatkan dengan baik, maka waktu akan terbuang sia-sia. Dan, waktu yang telah berlalu tidak akan kembali, waktu itu akan pergi selamanya dengan segala kesan dan kenangannya: baik kenangan yang penuh penyesalan atau kebahagiaan. Manusia harus memanfaatkan waktu. Hanya orang-orang yang mampu memanfaatkan waktu dengan baik yang akan jadi mulia, beruntung, bahagia dan selamat di dunia dan akhirat.

Kalau mau jujur, sebenarnya kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk sesuatu yang tidak bermanfaat daripada yang bermanfaat. Kita lebih banyak bermain daripada belajar. Kita lebih banyak bersendagurau daripada berfikir. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk duniawi daripada ukhrowi. Kita lebih banyak menghabiskan waktu untuk membuat dosa ketimbang memupuk pahala. Nauzubillah. Semoga Allah ‘Azza wa Jalla mengampuni kealpaan kita. Aamiin.

Nasihat Al Ghazali

Ada nasihat penting yang disampaikan Imam Al Ghazali terkait waktu. Kita kebanyakan menghabiskan waktu hanya untuk tidur ketimbang untuk hal-hal yang bermanfaat dan ibadah. Coba bayangkan, jika rata-rata usia umat manusia di jaman Nabi Muhammad ini sekitar 60 tahun dan waktu yang digunakan untuk tidur sekitar 8 jam dalam sehari.

Seperti diketahui, kebanyakan orang terutama di Indonesia tidur mulai pada pukul 20.00 malam dan bangun sekitar pukul 05.00 pagi.

Iya kalau bangun tidur jam 05.00 pagi. Pasalnya, tidak sedikit di antara kita yang masih suka bangun tidur di atas jam 05.00 hingga ada yang telat dan tertinggal shalat shubuh. Nauzubillah..!

Nah, kalau misalnya, rata-rata tidur 8 jam sehari itu dikali dengan masa usia rata-rata manusia yang mencapai 60 tahun, maka setidaknya kita menghabiskan masa 20 tahun untuk hanya tidur. Saya ulangi lagi: kita menghabiskan waktu 20 tahun hanya untuk tidur..!

Sekarang, kita hitung lagi berapa banyak waktu yang kita manfaatkan untuk ibadah. Jika 20 tahun kita manfaatkan untuk tidur (tidak sadar), maka sisa usia yang sadar 40 tahun. Coba bayangkan berapa waktu untuk ibadah, berapa lama untuk belajar menuntut ilmu, dan berapa tahun waktu yang dihabiskan untuk main-main dan mencari kehidupan duniawi..?! Tentu jawabnya berbeda-beda. Tergantung pribadi masing-masing. Sebab, biasanya, manusia punya jadwal hidup (life schedule) masing-masing.

Bisa dibayangkan jika perhari kita habiskan berapa lama hanya untuk bermain atau sekedar bersendau gurau. Berapa lama waktu dihabiskan untuk membaca al-Quran, berzikir, dan belajar. Padahal, waktu itu terus berjalan dan tidak akan kembali. Waktu juga ibarat pedang tajam yang apabila tidak digunakan untuk memotong sesuatu dengan baik, maka pedang waktu tersebut akan memotong kita bahkan memutilasi kita perlahan-lahan.

Karenanya, yang membedakan kualitas kemuliaan seseorang adalah dari pemanfaatan waktu. Kalau waktunya habis dengan kerja-kerja intelektual, spiritual, dan kebermanfaatan kolektif maka dia akan menjadi pribadi yang mulia. Karenannya, seseorang akan jadi mulia dengan menghabiskan waktu-waktunya untuk belajar dan senantiasa berzikir pada Allah. Seseorang juga akan jadi mulia dan terhormat bila menghabiskan malam-malam yang gelap gulita itu dengan belajar, dan shalat tahajud.

Seperti kata pepatah Arab di atas: “Man tholabal ‘ula sahiral layali” (Barangsiapa yang menginginkan kemuliaan maka seringlah bergadang pada malam hari).

Bergadang di situ tentunya bukan untuk sesuatu yang semu dan tidak manfaat. Seperti main, menonton film sepanjang malam, melihat pertandingan bola, dan hang out hingga larut malam. Tapi, bergadang di situ adalah dengan melakukan kerja-kerja spiritual dan intelektual: belajar dan beribadah.

Ada banyak kisah orang sukses yang memanfaatkan waktunya. Dan, hampir semua orang sukses adalah orang yang memanfaatkan waktunya dengan baik.

Sebaliknya, orang gagal adalah orang yang tidak bisa memanfaatkan waktu dengan baik. Waktu-waktu yang dimanfaatkan orang beriman itu seharusnya seperti yang dilakukan para sahabat dan pejuang jaman Rasulullah. Di mana pada siang hari mereka seperti singa di padang pasir yang berjuang tanpa lelah sedangkan malam harinya dihabiskan dengan beribadah seperti rahib-rahib.

Orang besar dan sukses adalah mereka yang memanfaatkan waktunya dengan baik. Dia tidak mau ada waktu—semenit saja—yang terbuang tanpa kebaikan dan kemanfaatan.

Imam Al-Ghazali menasihatkan agar setiap hari kita meluangkan waktu sesaat—misalnya selesai shalat Subuh—untuk menetapkan syarat-syarat terhadap jiwa (musyârathah).

"Aku tidak mempunyai barang dagangan kecuali umur. Apabila ia habis, maka habislah modalku sehingga putuslah harapan untuk berniaga dan mencari keuntungan lagi. Allah telah memberiku tempo pada hari yang baru ini, memperpanjang usiaku dan memberi nikmat.”

Al Quran Surat al ‘Ashr 1-3: mengingatkan; “Demi masa. Sesungguhnya manusia itu benar-benar dalam kerugian. Kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal shaleh dan nasihat menasihati dalam supaya mentaati kebenaran dan nasihat menasihati supaya menetapi kesabaran.”

Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang yang mampu memanfaatkan waktu dan mendapat keberkahan umur, aamiin.


Nasehat 5 Tokoh Menghadapi Pimilu & Pilpres | MCM GEMILANG

Nasehat 5 Tokoh Menghadapi Pimilu & Pilpres

1. Ali bin Abi Thalib RA

“Kezhaliman akan terus ada, bukan karena banyaknya orang-orang jahat, tapi karena diamnya orang-orang baik.”

2. Syaikh Yusuf Qardhawi (Ketua Asosiasi Internasional Cendekiawan Muslim)

Setidaknya ada 3 (tiga) cara dalam mempertimbangkan pilihan:

• Jika semuanya baik, pilihlah yang paling banyak kebaikannya.

• Jika ada yang baik dan ada yang buruk, pilihlah yang baik.

• Jika semuanya buruk, pilihlah yang paling sedikit keburukannya.

3. Dr. Hamid Fahmy Zarkasyi, MA. M. Phil. (Ketua MIUMI Pusat, putra Pendiri Pesantren Gontor)

"Jika anda tidak mau ikut pemilu karena kecewa dengan pemerintah & anggota DPR, atau parpol Islam. Itu hak anda. Tapi ingat jika anda & jutaan yang lain tidak ikut pemilu maka jutaan orang fasik, sekuler, liberal, atheis akan ikut pemilu untuk berkuasa dan menguasai kita. Niatlah berbuat baik meskipun hasilnya belum tentu sebaik yang engkau inginkan.”

4. Recep Toyyib Erdogan

 Jika orang Baik  tidak ikut terjun ke politik, maka para penjahatlah yang akan mengisinya.

5. Necmetti Erbakan

   Muslim yang tidak peduli Politik akan di pimpin oleh Politikus yang tidak peduli kepada islam

Jangan golput ya  kejahatan akan timbul tat kala orang baik semua pada DIAM.

Mahasiswa AlzaytunIndonesia(Ahmad fery supriyatna)